Resensi: Himpunan Mahasiswa Islam; Sejarah dan Kedudukannya Di Tengah Gerakan-gerakan Muslim Pembaharu Indonesia







Judul            : “Himpunan Mahasiswa Islam; Sejarah dan Kedudukannya Di Tengah Gerakan-gerakan Muslim Pembaharu Indonesia”.
Penulis         : Victor Tanja
Penerbit        : Sinar Harapan, 1982, Jakarta.
Halaman       : 181 halaman.

            Dalam buku ini terbagi menjadi empat bagian yang masing-masingnya menjelaskan tahapan pengenalan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) baik dari asumsi dasar hingga artefak atau keluaran HMI sebagai organisasi Islam yang memiliki orientasi pada perkaderan dan perjuangan. Bagian pertama dari buku ini yakni pendahuluan. Pada bagian pendahuluan, buku ini menunjukkan unsur pendekatan berbeda dari beberapa literiasi terkait HMI. Dari bagian pendahuluan ini juga memberikan sedikit penjelasan terkait ideologi hingga arah gerak HMI dari setiap masanya.
            Dengan berdasarkan beberapa refrensi terkait HMI ini pun menjelaskan bahwa HMI seharusnya ditinjau dari latar belakang awal pendirian, kemudian peran HMI dalam masa gerakan Muslim pembaharu. Selain itu tetap diberikan sudut pandang khusus tersendiri terkait beberapa isu yang terjadi di Indonesia seperti halnya sekularisasi, pembangunan, dan hubungan antar agama di Indonesia. Setelah melalukan peninjauan terkait topik pembahasan tertentu dengan objek HMI pembaca dapat mengerti perbedaan HMI dengan organisasi lainnya.
            Kemudian pada bagian kedua penulis mengulas mengenai HMI dari awal berdiri hingga dua dekade setelah pendiriannya. Dijelaskan oleh penulis bahwa sejarah HMI terjalin sempurna denga sejarah Indonesia modern, serta sejarah Islam modern di Indonesia. Selain itu HMI digambarkan sebagai putra Indonesia dan muslim sejati dengan membangun identitasnya sejak awal pendiriaan 5 Februari 1947. Keberadaan HMI pun di sambut baik oleh salah satu tokoh bangsa Jend. Soedirman yang menggapkan HMI memiliki peranan penting dalam perjuangan bangsa Indonesia yang kemudian HMI dikatakan sebagai singkatan  dari Harapan Masyarakat Indonesia kala itu.
            Pada bagian ketiga dalam buku ini membahas terkait kedudukan ideologi HMI. Di bagian ketiga buku ini penulis menjelaskan dari asas-asas dasar HMI yang berdasarkan Islam. Dalam sejarahnya penulis menceritakan bahwa Nurcholis Madjid dan Sakib Mahmud pada tahun 1969, HMI secara resmi merumuskan kedudukan agama dan ideologi HMI yang kemudian terbagi dalam beberapa pokok permasalahan diantara: 1) Dasar kepercayaan (Tauhid), 2) Berkenaan dengan masalah kemanusiaan (Khalifah), 3) Masalah kemederkaan, 4) Kebebasan dan keadilan individu, dan 4) Hubungan antara kemanusiaan dan ilmu pengetahuan.
            Setelah itu penulis menjelaskan terkait sub-topik berjuang untuk pembaharuan pemikiran ideologi. Dengan menggunakan prinsip menghadapi masalah solidaritas ummat dan penyesuaian promblem solve dari situasi yang kerap kali berubah-ubah.
            Kemudian pada bagian terkahir penulis mengambil sub topik yaitu relevansi HMI dari masa kini hingga mendatang. Pada penjelasan penulis HMI memiliki peran sebagai penanggung-jawab bagi da’wah-nya untuk meneruskan pendidikanan memperkukuh persaudaraan ummat. HMI yang akan datang pun perlu menjawab tuntutan kebudayaan rakyat Indonesia yang memiliki gagasan-gagasan keagamannya yang pluralistik.

Comments

Popular Posts