CAPER : Catatan Penganguran 1

 


Yap, ini saya pemiliki blog ini. Awalnya saya tidak memiliki keahlian menulis dalam konten seperti ini. Cuma hanya sekedar memulai sesuatu yang baru dari sekian banyaknya yang telah saya lakukan. Dan, memang pada dasarnya saya juga seorang penulis yang random sih. Menulis mulai dari opini yang sok teoritis, filsuf, atau kritis. Kurang lebih yang konteksnya sosial, politik ekonomi gitu lahh.

Oh ya, saya belum meperkenalkan diri. Nama saya A.M. Zulfikar Taufik, untuk huruf A dan M itu singkatan dari kata Andi dan Muhammad. Dua kata yang sangat berat bebannya cuy. Andi itu semacam gelar orang yang berpendidikan tinggi di daerah sulawesi khususnya Sulawesi Selatan dan Barat, dan kata Muhammad, ya seperti yang kita tahu kalau itu nama nabi terakhir dan panutan bagi umat Islam. Sebenarnya ada tambahan singkatan lagi dalam nama saya yaitu S.M. atau dengan kepanjangannya Sarjana Manajemen. Beda ya dengan S.E. atau Sarjana Ekonomi. Dalam aturan pendidikannya sih gitu, tapi untuk singkatan S.M. saya artikan sebagai “Sarjana Menganggur”.

Awal dari lulus tuh senaaanggg banget karena bisa banggain orangtua dan sekeluarga-lah pokoknya. Bisa lepas lagi dari salah satu tanggung-jawab sendiri dengan bisa lulus dan dapetin gelar sarjana. Yaa, walaupun dengan waktu yang sedikit telat (telat setahun itu sedikit atau banyak?). Rencana awalnya, setelah lulus pengen leha-leha dulu hilangin semua penat perkuliahan selama 6 bulanan. Tapi, semua berubah saat Corona menyerang (asli cuy kayak Avatar the Last Airbender).

Saya yang berencana menikmati hidup bebas dulu akhirnya malah berubah. Pengennya nyari kerja nyantai-an dikit sambil nostalgia pulang ke kampung halaman, eh malah ngga bisa kemana-mana dan harus terkurung dalam rumah dengan keluarga. Salah satu hikmahnya ya bisa habisin waktu dengan keluarga yang lengkap sih. Tapi, lama-kelamaan yang awalnya habisin waktu dirumah dengan marathon film, nelfonan sama pacar (karena LDR lek), main sosmed untuk hilangin jenuh malah jadi nambah beban pikiran. “Asli temen yang ini udah kerja di BUMN, temen yang ini sudah nikah, temen yang ini udah punya momongan,, terus saya kapan mencapai tahap itu?”.

Tadinya yang masih santai nyari kerja teruuss saya kejar dengan nyari kerjaan dengan lebih intens. Dari website, Jobstreet, LinkedIn, pokoknya semua portal lowongan kerja deh saya samperin mau online atau offline. Terus sempet seneng nih, karena ada panggilan tes lanjut dari lembaga pemerintahan gitu yang kece yang jadi inceran orang banyak-lah untuk berkarier. Terus, dengar kabar petir di TV “Corona sudah sampai di Depok”. Dalam hati saya berkata “MAMPUS”, bisa-bisa ngehalangin proses rekrutmen saya nih. Dan bener dong, keluar pengumuman kalau proses penerimaan tenaga kerja dihentikan sementara hingga waktu yang belum ditentukan. Yaahh, harus coba cari lowongan kerja yang lain nih. Dan mulailah daftar CPNS 2020, saya ikutin semua saran orangtua mulai posisi lamaran hingga harus ikut kursus 3 bulan khusus ikut CPNS ini. Hasilnya? Tentu saja ngga lulus dong. Kalau saya lulus saya ngga mungkin bikin tulisan seperti ini. Jadi, untuk passing grade CPNS 2020 tuh sebenarnya lulus semua tapi, saya masih kalah dalam perangkingan dengan peserta lain. Haah, mungkin bukan rejeki yee. Mulai tuh, nyari kerjaan lagi...

Kelanjutan ceritanya tunggu ye.

Comments

Popular Posts